Libatkan ERP, BRIN Teliti Tradisi Saprahan di Kota Pontianak

Pontianak, 3 Mei 2025 — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melaksanakan penelitian budaya bertajuk “Binding the Saprahan Tradition: The Path Towards Sustainable Coexistence and Harmony for the Multiethnic Society in Pontianak”. Penelitian ini difokuskan pada tradisi Saprahan—praktik makan bersama khas masyarakat Melayu—sebagai simbol harmoni sosial di tengah keberagaman etnis di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Dalam pelaksanaan riset di lapangan, BRIN bekerja sama dengan Elkuator Research and Publication (ERP) sebagai mitra pelaksana lokal. ERP merupakan lembaga riset dan penerbitan yang dipimpin oleh Muhammad Lutfi Hakim sebagai Pendiri dan Muhammad Misbahul Munir sebagai Direktur. Keduanya berperan aktif dalam memfasilitasi dan mengoordinasikan seluruh kegiatan lapangan selama masa penelitian yang berlangsung pada 27 April hingga 9 Mei 2025.

Mahasiswa Fakultas Syariah Terjun Langsung dalam Penelitian

Penelitian ini turut melibatkan lima mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak yang berperan sebagai tim pembantu lapangan. Mereka adalah Ferdy Hasan Haswin, Ferry Harry Haswin, Nur Holifah Ihtisya Maharani, Nindira Putri, dan Satrio Nurbantara.

Di bawah bimbingan Muhammad Adib Alfarisi selaku dosen pembimbing lapangan, para mahasiswa ini aktif dalam proses wawancara, observasi, dan pengumpulan data etnografis di tengah masyarakat. Keterlibatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman riset para mahasiswa, tetapi juga memperkuat kontribusi akademik Fakultas Syariah dalam pengembangan ilmu berbasis masyarakat.

Saprahan: Warisan Budaya dan Pilar Kerukunan

Tradisi Saprahan, yang dikenal sebagai ritual makan bersama dalam satu dulang, telah lama menjadi simbol kesetaraan, persaudaraan, dan keharmonisan antaretnis di Pontianak. Dengan keberagaman suku seperti Melayu, Tionghoa, dan Dayak yang hidup berdampingan, praktik Saprahan menjadi titik temu yang mempererat hubungan sosial di masyarakat.

BRIN berharap hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah dalam pengembangan kebijakan sosial berbasis budaya, serta menjadi model pelestarian harmoni multikultural yang dapat diterapkan di berbagai daerah lain, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Share your love
Muhammad Misbahul Munir
Muhammad Misbahul Munir
Articles: 1

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *